Kelompok Artikel

Selasa, 05 Maret 2013

PENGALAMAN BERHARGA


Ketika itu aku bersekolah di SDN 18 Pontianak , tepat nya kelas 6 SD . Masa-masa di mana riang nya bermain dan becanda tawa pada usia anak-anak menjelang remaja . Pada suatu hari , di sekolah ku itu datang 4 Mahasiswa yang berasal dari Kampus STKIP Pontianak . Mereka datang ke sekolah ku untuk menjalankan tugas kampus mereka yaitu menjadi guru PPL mata pelajaran Olahraga . Saat itu aku sudah biasa melihat guru PPL di sekolah ku , tetapi aku merasa mereka sangat berbeda dari guru PPL lain nya yang pernah ada . Melihat wajah mereka aku langsung menyimpulkan bahwa mereka sangat tidak menyukai anak-anak yang suka cengengesan dan nakal , dan mereka tak segan-segan memukul kami saat kami mencoba berbicara . Tetapi anggapan ku itu ternyata salah ketika mereka masuk ke kelas ku dan menperkenalkan diri . Wajah mereka memang agak sinis memandang kami , mungkin mereka merasa gugup karena dapat mengajar . Ternyata mereka sangat ramah dan baik hati .
Keesokan harinya aku memiliki jam Olahraga , dan saat itu lah aku dan teman-teman ku di ajar oleh salah seorang guru PPL yang di panggil Pak Erwin . Ia sangat tekun mengajar kami dan sesekali menyelipkan gurauan agar kami tak terlalu tegang belajar dengan nya . Saat jam Olahraga usai aku dan teman-temanku pun langsung di suruh mengganti pakaian oleh Pak Erwin .
Berminggu-minggu sampai berbulan-bulan kemudian aku menjadi dekat dengan Pak Erwin . Aku pun tak tau mengapa aku bisa dekat dengan nya . Mungkin karena aku merasa ia sangat baik dan ramah padaku . Ia memang bersikap baik pada semua anak murid nya , tetapi aku merasa ia lebih dekat denganku bahkan aku telah mengganggap nya sebagai abang ku sendiri . Baik , itulah sikap utama nya . Tetapi bukan berarti dia tak suka marah . Dia adalah salah satu guru PPL yang dianggap paling keras oleh teman-teman di kelas ku . Ia sering sekali memukul meja dengan kepalan tangan nya saat teman-temanku yang laki-laki ribut ketika ia sedang berbicara di depan kelas . Aku tau mengapa ia bersikap begitu , aku mengganggap hal itu sebagai hal wajar bukan sebagai sikap keras yang harus di takuti . Manusia mana yang tidak marah apabila tidak di hiraukan saat berbicara , hanya saja kita memiliki cara yang berbeda-beda dalam meluapkan kemarahan kita . Bagiku begitulah cara Pak Erwin agar ia dapat di hargai dan di segani saat ia mengajar apalagi bicara .
Ntah kenapa lama-kelamaan aku memilki perasaan yang berbeda terhadap Pak Erwin . Aku menjadi suka padanya . Aku bahkan meminta no telpon nya dan semenjak memiliki no nya aku selalu mengsms nya bahkan pernah pula aku menelpon nya . Mungkin perasaan yang tak pantas di rasakan oleh anak kelas 6 SD yaitu menyukai guru nya sendiri . Walau ia bukan lah guru tetap tapi ia sudah dapat di golongkan sebagai guru . Meski begitu aku tak pernah menyatakan perasaan ku pada nya . Aku selalu menyimpan perasaan ku ini dalam hati kecilku .
Tak terasa masa menjadi guru PPL di sekolah ku pun akhirnya mereka selesai kan . Pada 1 hari sebelum hari perpisahan mereka , aku membuat surat yang ku khusus kan untuk guru ku tersayang . Aku menuliskan berbagai kesan dan pesan ku untuk nya . Dan aku selipkan sebuah barang yang berbentuk hati dengan sebuah kata “love” di tengah nya . Mungkin hanya dengan hadiah ku itu lah perasaan ku dapat terungkap kan .
Keesokan harinya tibalah saat perpisahan mereka . Suasana sangat haru karena kami semua merasa bahagia melihat mereka berhasil menjadi calon guru dan perasaan sedih pun kami rasakan karena tak akan dapat bertemu lagi dengan mereka . Aku juga sangat sedih karena tak dapat bertemu dengan Pak Erwin lagi . Setelah acara perpisahan usai , aku langsung memberikan surat ku pada Pak Erwin . Ntah respon apa yang di buat nya saat ia membaca surat ku itu . Mungkin ia hanya tertawa melihat isi surat ku yang terkesan aneh yaitu murid kelas 6 SD menyukai Mahasiswa yang menjadi guru PPL di tempat gadis kecil itu bersekolah .
Hari-hari berikutnya aku tak pernah bertemu dengan Pak Erwin lagi , bahkan untuk sekejab saja . Perasaan sedih pasti bermunculan dalam benak ku walaupun begitu perasaan sedih ku itu langsung lenyap saat aku mengsms nya . Ia bilang bahwa ia sangat terkesan dengan surat yang ku buat , dan ia bilang ia sudah mengganggap ku sebagai adik kandung nya sendiri karena sangat tidak mungkin ia menyukai gadis kecil kelas 6 SD yaitu aku . Meski ia tak menyukai ku aku sangat senang karena ia telah mengganggap aku sebagai adik nya dan hubungan kami pun menjadi semakin dekat . Ia sering mengsms ku dan tak jarang menelpon ku , ia tak ingin lagi di panggil Bapak katanya panggilan itu sangat tua untuk nya . Ia pun memintaku untuk memanggil nya abang .
Sangat senang pastinya memiliki abang seperti dia , selain baik hati ia juga sangat perhatian . Suatu  ketika aku mengsms nya pada 1 hari sebelum hari ulang tahun ku . Aku bilang pada nya bahwa besok aku berulang tahun . Ia pun langsung bertanya padaku apa kado yang ku inginkan . Aku mengira ia hanya bergurau ingin memberiku kado , karena tak mungkin ia datang ke sekolah ku lagi hanya untuk menberiku sebuah ucapan selamat ulang tahun dan sebuah kado . Mungkin itu terbilang berlebihan . Hari ulang tahun ku pun tiba dan ia tak lupa memberikan ucapan . Saat itu ia bilang ia sudah membelikan ku sebuah kado , tetapi ia bingung bagaimana cara memberikan nya . Aku pun mencoba mengerti keadaan nya dan bilang kepadanya bahwa tidak perlu memberiku kado . Ternyata keesokan harinya ia mengsms ku dan bilang bahwa kadonya ia titipkan pada adik kelas ku yang bernama Handoko . Aku pun terkejut dan merasa tidak percaya . Sesampainya di sekolah aku ingin buru-buru mencari Handoko , ternyata ketika masuk ke dalam kelas teman-teman ku telah memegang sebuah kotak kecil berbungkus kertas kado yang berwarna merah muda . Teman ku bilang ini titipan dari Handoko dan Handoko bilang ini titipan dari Pak Erwin untuk Kak Vika . Betapa senang nya hatiku saat itu melihat perhatian nya padaku . Sebenar nya aku ingin membuka kado ku di rumah , tetapi teman-teman ku mendesak ku untuk membuka kado tersebut dan mau tak mau aku membuka kado itu di depan mereka .
Dengan hati yang berdebar aku membuka sebuah kotak kecil di depan ku . Ketika terbuka aku mengira isi di dalam nya adalah sebuah baju ternyata bukan . Isi kotak itu adalah sebuah boneka kecil bewarna merah muda yang berbentuk gajah . Aku langsung merasa sangat terharu karena selain itu di tengah boneka itu terdapat bantal kecil berbentuk hati yang bertuliskan kata “love” . Sungguh aku merasa menjadi manusia yang beruntung dapat bertemu dengan nya . Ia merupakan pengalaman berharga ku yang tak akan pernah aku lupakan bahkan tak akan mungkin dapat dilupakan .